Minggu, 24 Juni 2012

titrasi


TITRASI
            Istilah analisis volumetric mengacu pada analisis kuantitatif yang dilakukan dengan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat, yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat uji yang akan ditetapkan.
Larutan dengan konsentrasi yang diketahui tepat itu disebut larutan baku.
            Larutan baku biasanya ditambahkan dari dalam buret. Proses penambahan larrutan baku sampe reaksi tepat lengkap, disebut titrasi. Larutan pereaksi yang ditambahkan disebut titran. Saat dimana reaksi itu lengkap disebut titik equivalen. Titrasi harus bisa dideteksi oleh suatu perubahan yang dapat dilihat secara visual yang dihasilkan oleh reaktan itu sendiri atau zat lain yang ditambahkan untuk membantu melihat perubahan disebut indicator, dan bila perubahan visual tidak dpat diperoleh dari reaktannya sendiri, maka reaktannya sendiri itu bertindak sebagai auto indicator.
            Ada beberapa macam analisis titrasi berdasarkan jenis reaksinya, yaitu reaksi penetralan, pengendapan, dan pembantukan kompleks. Titrasi yang melibatkan penetralan disebut titrasi asam basa. Karena titrasi asam basa untuk mengetahui bobot/konsentrasi/ kadar suatu asam atau basacara ini disebut juga sebagai asidimetri dan alkalimetri. Bila zat yang ditentuka adalah suatu basa, maka reaktan untuk menetapkannya adalah suatu asam, ,maka disebut asidimetri. Sebaliknya, bila reaktan yang menetapkannyaadalah suatu basa disebut alkalimetri.
            Perhitungan kadar pada titrasi asam basa berdasarkan stoikiometri denagn menggunakan satuan-satuan mol atau molar. Sebagai satuan yang lebih umum dipakai untuk keperluan titrasi adalah dalam suatu konsentrasi Normalitas (N) yang disebut tiga mol equivalen (mol x jumlah ion yang harus dinetralkan) per liter (V). Dalam titrasi berlaku rumus :
V.N = V.N
            Perubahan pH terhadap setiap ml. Volume reaktan pada titrasi asam basa. Konsentrasi semua asam dan basa yang dipakai dalam contoh berikut adalah 0,1 N. Kurva berikut mewakili titrasi asam kuat oleh basa kuat, yakni HCl oleh NaOH, karena keduanya adalah elektrolit kuat, ion-ionnya terionisasi sempurna, sehingga perubahan pH dekat TE.
            Yang akan berguna untuk pemilihan indicator titrasi asam basa disebut indicator asam basa atau indikasi pH. Indikator-indikator pH memiliki harga Ka atau Kb yang berbeda, karena memiliki rentang kerja masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar